Belajar Forex .:. Fundamental Ekonomi GBP, Pengaruh Bank Of Egland (BOE)

Belajar Forex .:. Fundamental Ekonomi GBP, Pengaruh Bank Of Egland (BOE)

BELAJAR FOREX TERBAIK DAN TERPERCAYA 

Sejak awal Juni lalu nilai tukar GBP terus menguat oleh sentimen kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) yang diisyaratkan oleh gubernur Mark Carney. GBP/USD sempat rally dari level 1.6700 hingga mendekati 1.7200. Namun beberapa data fundamental Inggris yang tidak sesuai harapan menyebabkan pasangan mata uang ini kembali ke level dibawah 1.7000. 

Data penting Preliminary GDP kwartal ke 2 yang menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi Inggris telah dirilis 25 Juli lalu dengan angka yang menjanjikan. GDP per kwartal (q/q) naik 0.8%, sama dengan kwartal pertama dan sesuai dengan harapan pasar, sementara GDP tahunan (y/y) naik 3.1%, sesuai perkiraan dan lebih tinggi dari kwartal pertama yang naik 3.0%. Meski demikian data tersebut kurang menarik perhatian pasar. Pada hari itu GBP/USD hanya bergerak 37 pip dan ditutup lebih rendah dari harga pembukaannya.
                                                  
Seharusnya data tersebut memicu sentimen positif terhadap GBP, mengurangi kekhawatiran akan dampak geopolitik dan kembali memperbesar kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga. Rilis data GDP tersebut seharusnya bisa menyebabkan GBP/USD kembali rally. Jika kita bandingkan dengan angka pertumbuhan China kwartal ke 2 yang 7.5%, ekonomi Inggris tumbuh hampir setengahnya, dan Inggris tidak banyak mengekspor mesin-mesin atau peralatan elektronik seperti China. Lalu apa yang menggerakan perekonomian Inggris dan apakah angka ini akan bisa bertahan (pada rilis GDP second estimate dan final)?

TIPS TRADING FOREX ONLINE
Jika kita lihat secara rinci data GDP kwartal ke 2 yang dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) tersebut, output ekonomi hanya digerakkan oleh 2 dari 4 sektor utama dalam industri Inggris yang dominan menyumbang angka GDP. Pertumbuhan kwartal ke 2 digerakkan oleh sektor jasa (services) yang naik 1.0% dari sebelumnya 0.9%, dan sektor produksi yang naik 0.4% dibandingkan kwartal sebelumnya yang naik 0.8%. Sedang sektor konstruksi turun 0.5% dari kwartal sebelumnya yang naik 0.3%, dan sektor agrikultur juga turun 0.2% dibandingkan sebelumnya yang turun 0.7%. Angka GDP y/y lebih tinggi 0.2% dibandingkan sebelum krisis keuangan.

Dalam mengukur angka GDP, Inggris lebih baik dibandingkan AS yang sering merevisi data. Meskipun data Preliminary baru memperhitungkan kurang dari setengah data untuk GDP Final, tetapi bisa dianggap mewakili data GDP kwartal ke 2, apalagi ONS jarang melakukan revisi pada data GDP. Yang tampak anomali adalah penurunan sektor konstruksi. Jika dilihat dari indeks Construction PMI selama kwartal ke 2 (April hingga Juni) selalu berada diatas angka 60.0, tergolong tinggi dan menunjukkan ekspansi.

Namun demikian dari notulen rapat BoE yang dirilis sebelum data GDP menunjukkan perkiraan pengeluaran konsumen yang cenderung menurun pada paruh ke 2 tahun ini disebabkan oleh pendapatan riil yang menurun dibandingkan perkiraan pada paruh pertama. Dari kenyataan bahwa perekonomian Inggris lebih bergantung pada sektor jasa, pasar mempertanyakan bagaimana ekspansi ekonomi tersebut bisa dipertahankan jika upah tidak meningkat. Selain itu BoE juga memperkirakan pertumbuhan yang cenderung agak melambat pada paruh ke 2 tahun ini.

Pasar menunggu data GDP second estimate 15 Agustus mendatang yang akan menyertakan data investasi bisnis yang naik 10.6% pada kwartal pertama tahun ini. Jika data ini semakin solid maka kekhawatiran akan perlambatan pada paruh ke 2 tahun ini akan berkurang. GBP/USD tertekan minggu lalu oleh kekhawatiran ketahanan akan pertumbuhan ekonomi Inggris dan rebound-nya USD.

Sumber : www.forex.com : UK economic rebound fails to excite the markets