Belajar Forex Teknik Legendaris Sederharha Moving Average

Belajar Forex Teknik Legendaris Sederharha Moving Average

Belajar Forex Teknik Legendaris Sederharha Moving Average

BELAJAR FOREX - Signal Entry Moving Average Pasti Profit?

Salah satu cara sederhana mencari sinyal entry hanya menggunakan Moving Average.
Kenapa MA? Itu kan indikator lagging? Itu kan suka gak akurat? Harga sudah dimana, eh dia baru kasih sinyal?!! Pasti langsung muncul pertanyaan seperti itu kan?

Sebenarnya semua indikator itu bagus kok. Iya bagus semua.
Tapi tentunya kita harus tahu fungsi indikator tersebut dan cara mengaplikasikannya dengan alur market. Indikator A bisa mendeteksi sinyal pas market sedang begini. Indikator B bisa menghitung rata pergerakan suatu pair dalam jangka 5 candle ke belakang misalnya. Tetap pada fungsi dan aplikasi yang sesuai kondisi atau alur market.

Postingan ini bukan untuk menyaingi cara yang sudah dijelaskan master Gema, tapi hanya melanjutkan untuk memberi opsi lain. Ini mungkin bukan cara yang baru. Beberapa orang pasti sudah mengetahui cara ini. Maka ijinkan saya mereview kembali.

Indikator MA ini menurut saya simple dan powerfull, Disini saya menggunakan 3 ema.
  • EMA 7,
  • EMA 25,
  • EMA 100.

Moving Average selalu melakukan pola yang sama di setiap langkahnya. Ini bahasa sederhana yang saya pakai agar teman-teman semua mudah memahaminya.
Pola MA ini melakukan tiga langkah yang selalu berulang yaitu,

  1. CROSS (saya tandai panah merah)
  2. RETRACE (saya tandai panah hijau),
  3. LANJUT (saya tandai panah biru).

Rulenya:
  1. Pastikan EMA 7 & EMA 25 menyebrangi atau memotong EMA 100.
  2. Entry ketika harga melakukan ancang-ancang / retrace dan sampai menyentuh EMA 100. Di kondisi tertentu harga hanya menyentuh sampai EMA 25 saja. Cancle order apabila saat retrace kemudian ema 7 & 25 cross balik.
  3. Untuk SL pakai sesuai Risk anda. Mungkin 20 sampai 30 pip setelah EMA 100.

Saya katakan mungkin karena risk setiap orang berbeda-beda dan setiap pair mempunyai volatilitas yang berbeda. Sesuaikan dengan risk rasio masig-masing mungkin 1%, 2%, 10% dari modal. Yang jelas SL harus berada setelah EMA 100. Untuk TP gunakan sesuai risk reward yang anda miliki. Mungkin 1:3, 1:4 atau berapapun. Saya pribadi menggunakan risk reward 1:3. Jadi kalo jarak SL 20 pip, maka jarak TP adalah 60 pip.

Opsi lainnya adalah gunakan SL+ apabila harga sudah running profit. Geser SL menjadi SL+ untuk mengamankan keuntungan. Ini adalah salah satu cara sederhana yang saya lakukan dalam mencari sinyal entry. Angka-angka EMA di atas hanya sebagai contoh. Dan kebetulan set itu yang saya gunakan. Ada yang memakai ema 9, 30, dan 150. Ada juga yang memakai ema 9, 30, dan 128. Berapapun angkanya. Bebas saja. Yang penting perhatikan langkah yang dibuat mengacu pada pola di atas.


Dan yang terakhir saya ingatkan,
*Selalu patuhi rule yang sudah dijelaskan.
*Disiplin menunggu momen.
*Lakukan backtest minimal 30 transaksi dengan risk / resiko yang sudah anda tentukan sendiri.
Ingat minimal 30 transaksi.
Setelah itu review dan lihat hasil backtest anda.
*Ingat kata Bruce Lee, lebih baik menguasai SATU JURUS yang dilatih seribu kali, daripada menguasai SERIBU JURUS yang dilatih hanya satu kali.